Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

HAPPY BIRTHDAY GENDUT! *YANG SEKARANG JADI KURUS

Pertama kali gue lihat orang yang bakal gue ceritain ini, gue masih inget banget gimana si anak ini ngasih inspirational speech di program pembinaan yang gue ikuti. Gue gak tau deh ini anak lagi ngomongin apa, ngomongin tentang kecintaan terhadap tanah air kali ya. Isinya sih bagus, tapi sosok anak ini nyampeinnya belagu dan seolah-olah menghakimi gitu deh. Sebagai anak kampung yang baru aja nginjek ranah Jakarta, gue ngerasa gak terbiasa sama cara bicara ini anak : terkesan songong dengan mimik muka yang selalu serius. Selama setahun menjalani program, gue diam-diam mengamati sosok aneh ini. Dia selalu nanya-nanya ke trainer yang ngisi materi kepemimpinan kami. Dan gue tambah illfeel kalo ini anak nanyanya selalu panjang dan gak to the point (meski secara tata kalimat, gue mengakui ini anak berpikirnya terstruktur banget). Gue yang masih kekanak-kanakan ngerasa “Kenapa sih harus pake analogi-analogian, kenapa gak langsung ke inti pertanyaan?”.   Terus, seperti itu. Gue

MENIKAHI POTENSI

Diskusi mencerahkan beberapa waktu yang lalu tentang bahasan paling populer sepanjang masa (baca: menikah ) telah memberikan satu titik cerah untuk melihat seseorang yang akan kita tuju sebagai pasangan hidup. Dari sini, aku mendapat satu perspektif baru dalam memandang manusia. Manusia yang kita lihat hari ini sejatinya tidak sebenar-benarnya, dalam artian bahwa setiap manusia memakai topeng. Sejatinya dalam diri manusia terkandung masa lalu dan masa depan. Bila dia cantik hari ini, jangan mudah tergoda kecantikannya. Karena kita belum pernah bertemu dia saat usia diatas 50 tahun kan? Ketika keriput memenuhi sekujur tubuhnya. Saat dia kaya hari ini, jangan mudah tergoda. Sebab kekayaan itu tidak ada yang hakiki. Sesuatu yang melekat pada manusia dan berasal dari luar dirinya tidak ada yang hakiki. Popularitas, kecantikan/ketampanan, kekayaan, jabatan, semuanya hanyalah label yang sifatnya bisa lepas-pasang. Bahkan bisa dibangung dengan pencitraan, make-up salon, dan la

JATUH BANGUN SEMESTER DELAPAN.

Tanggal 6 Juni 2014, saya dinyatakan lulus sebagai sarjana Farmasi melalui sebuah sidang yang diketuai oleh Ibu Dr.Silvia Surini,M.Sc.,Apt.. Hadir juga disana dua pembimbing skripsi saya : Dr.Berna Elya, M.Si.,Apt dan Dra.Azizahwati, M.Si.,Apt serta dua penguji skripsi : Dr.Rani Sauriasari,M.Sc.,Apt dan Rissyelly,M.Farm.,Apt. Saya merasakan kelegaan yang begitu luar biasa saat dinyatakan lulus. Bukan hanya karena saya lulus, tetapi karena akhirnya saya bisa menyelesaikan amanah ini tepat waktu.Saya masih merasa shock karena saya bisa lulus tepat waktu. Saya merasa, semester 8 ini adalah semester terberat yang saya hadapi selama saya berkuliah di Farmasi UI. Tidak banyak yang tahu memang, tetapi pada beberapa halaman ini saya ingin menulis dan bercerita sebagai ungkapan syukur saya kepada Tuhan yang Maha baik. Kelak, semoga anak cucu saya nanti bisa mengambil inspirasi dari setiap hal yang saya lalui. Semester 8 adalah semester akhir, yang bisa disebut juga dengan se

Sindrom “TERLALU MENGASIHANI DIRI SENDIRI”

Tulisan ini saya buat untuk saya sendiri dan teman-teman yang mungkin merasa pernah terkena sindrom yang akan saya bahas ini. InsyaAllah, saya tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun. Saya menulis ini sebagai bahan evaluasi kepada diri saya sendiri. Ada salah satu ayat dalam Alquran yang menurut saya harus saya hafalkan baik-baik, tidak hanya diotak saya, tetapi juga dalam hati saya yang paling dalam. Ayat ini merupakan dasar bahwa harus ada kecocokan pada diri setiap Muslim –Antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan-. Dan semoga ayat ini senantiasa mengingatkan saya dalam setiap lembaran-lembaran perjalanan yang siap untuk saya tuliskan, sehingga kelak saya tidak sekadar menjadi orang yang hanya pandai menulis dan berbicara, tetapi saya juga menjadi orang yang bisa diteladani dari apa yang telah saya perbuat. Aamiin ya Rabb.. Q.S. Ash Shaff [61] : 2-3 “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?”. Amat besa

WANITA DAN MEMASAK

Sebagai perempuan yang tumbuh dan besar dalam budaya Jawa, saya dididik untuk bisa masak. Saya tidak tahu apakah teman-teman juga di didik demikian hehe.. Mau curhat sedikit nih tentang wanita dan dapur. Bagi sesama  wanita, jangan kebakaran jenggot ya setelah membaca postingan ini..hehe.. Seminggu ini disela-sela penelitian, saya selalu menyempatkan diri untuk memasak di pagi hari. Sekitar seminggu yang lalu saya membeli sebuah buku resep berjudul "Chinese Food Populer". Bukunya sangat tipis, paling hanya sekitar 18 halaman. Isinya adalah aneka masakan China yang sering kita temui di warung seafood pinggir jalan sampai aneka hidangan yang nampaknya sudah akrab di lidah, yang sering kita makan di Sola*ia.  Saya sangat tertarik dengan Chinese food, karena masakan China selain rasanya yang gurih juga banyak memvariasikan berbagai jenis sayuran di dalam resepnya. Well, rupanya memasak Chinese food itu tidak sesulit yang saya bayangkan. Prepar

Untuk yang Istimewa Sepanjang Masa…..

Rasanya tak sekalipun kau alpa menanyakan kabarku setiap hari… Entah itu bertanya apakah aku sudah makan, memintaku untuk menjaga kesehatan, memintaku untuk minum vitamin, melarangku agar tidak terlalu capek…. Selalu itu… Tapi Ma, aku tidak pernah merasa bosan… Karena aku tahu, tanpa kau buktikan pun aku tetap bisa merasakan limpahan cinta yang kau berikan… Kau hanya ingin memastikan bahwa aku baik-baik saja kan? Ma, mungkin saat menulis ini aku sedang menangis.. Maaf Ma karena aku selalu menangis tatkala menulis atau menceritakan sesuatu tentangmu… Aku menangis bukan karena aku cengeng,… Aku menangis karena aku tidak tahu bagaimana cara melukiskan rasa syukurku… Karena memiliki ibu sepertimu…. Ma, pernah tidak ya aku mengatakan bahwa aku sangat mencintaimu? Rasanya belum pernah ya? Mama tahu tidak…aku sangat sering ingin mengatakan itu ke mama… Tapi tiap kali aku ingin mengatakannya, lidahku seolah-olah tidak mau digerakkan..kaku… Dan kemudia