Langsung ke konten utama

WANITA DAN MEMASAK





Sebagai perempuan yang tumbuh dan besar dalam budaya Jawa, saya dididik untuk bisa masak. Saya tidak tahu apakah teman-teman juga di didik demikian hehe..

Mau curhat sedikit nih tentang wanita dan dapur.

Bagi sesama  wanita, jangan kebakaran jenggot ya setelah membaca postingan ini..hehe..


Seminggu ini disela-sela penelitian, saya selalu menyempatkan diri untuk memasak di pagi hari. Sekitar seminggu yang lalu saya membeli sebuah buku resep berjudul "Chinese Food Populer". Bukunya sangat tipis, paling hanya sekitar 18 halaman. Isinya adalah aneka masakan China yang sering kita temui di warung seafood pinggir jalan sampai aneka hidangan yang nampaknya sudah akrab di lidah, yang sering kita makan di Sola*ia. 

Saya sangat tertarik dengan Chinese food, karena masakan China selain rasanya yang gurih juga banyak memvariasikan berbagai jenis sayuran di dalam resepnya.

Well, rupanya memasak Chinese food itu tidak sesulit yang saya bayangkan. Preparenya paling hanya memakan waktu 30 menit, sedangkan proses memasak hanya memakan waktu paling lama 5 menit. Cukup praktis bagi mereka yang tidak punya banyak waktu untuk beraksi di dapur seperti saya ini xD


Nah, biasanya habis selesai masak, saya narsis ngeupload foto2 masakan saya di Facebook. Kadang ada yang komentarnya positif, mungkin juga ada yang sengit "ih baru kayak gitu aja dipamerin". Saya siih woles aja haha. Perlu saya tekankan bahwa tujuan saya tidak hanya untuk membela diri dari tuduhan "saya tidak bisa masak", tapi saya ingin kampanye kepada semua teman wanita saya di FB agar mereka mau memasak.

ADUUUUUH GAK BISA MEMASAAAAK! GIMANA DOONG?
--> Males baca amat sih Lu! Lu pikir gue jago masak?. Kan sekarang banyak banget buku resep masakan. Syarat bisa memasak itu hanya 2 : kamu bisa baca dan kamu mau mencoba :)


Apa sih pentingnya bisa memasak bagi wanita?
Kalau Anda bertanya kepada saya, saya akan menjawabnya dengan : Sangat penting.
Saking pentingnya seringkali orang2 membuat banyolan garing : "Kalau cuma bisa ngangetin namanya microwave, kalau bisa masak namanya baru truewife" haha.

Walau bagaimanapun juga, pada akhirnya wanita akan menjadi seorang istri bagi suaminya dan ibu bagi anak-anaknya. Meskipun mereka bersikeras menjadi wanita karir, jangan lupa bahwa mereka sangat dibutuhkan untuk meluangkan waktu berharga di rumah. Memberikan pelayanan dan pengabdian terbaik untuk keluarga. Kalau kata pak Harmita (dosen yang paling killer seantero Farmasi), "Lu nyari uang mati-matian buat siapa sih? anak kan? kalau anak lu gak lu urusin mau jadi apa dia? lu mau dia gagal dan gak bisa lebih baik dari lu", begitulah.

Memasak adalah salah satu cara untuk memberikan pelayanan dan pengabdian terbaik kita kepada keluarga kita. Karena dengan itu, kita bisa memberikan nutrisi terbaik untuk tumbuh kembang mereka. Saat ini junk food semakin merajalela...orang semakin beramai-ramai dan berbangga diri saat memakannya. Begitu halnya dengan minuman-minuman awetan bersoda, rasanya kalau tidak meminumnya sehari saja seperti tidak minum selama berhari-hari. Padahal faktanya, junk food dan minuman2 bersoda itu memiliki kalori yang tinggi dan bisa memicu penyakit-penyakit diabetes mellitus dan gangguan kardiovaskuler. Nih ya yang gak tau, diabetes mellitus itu nama lainnya kencing manis. Ditandai dengan kadar glukosa yang tinggi di dalam darah. Penyakit ini adalah dalang utama penyebab komplikasi gagal ginjal, gagal jantung, hipertensi dan lain-lainnya. Penyakit yang membutuhkan obat seumur hidupnya, yang disebabkan kebanyakan oleh : POLA HIDUP YANG BURUK.

Kalau kita memasak sendiri, kita bisa lebih selektif dalam memilah-milah apa yang mau kita makan. Kita ditantang untuk berkreasi : tidak hanya membuat masakan yang enak, tetapi juga menyehatkan keluarga karena memperhatikan gizi yang seimbang.

Coba kita perhatikan : Mengapa banyak para profesional yang meninggal di usia muda? di usia dimana karrirnya sedang naik?
Kalau saya baca-baca, mayoritas diantara mereka tidak menerapkan pola hidup yang sehat. Seringkali mengalami tekanan kerja, namun tidak mempedulikan kesehatan tubuhnya. Sudah tahu kerja lembur tiap hari, ditambah rokok dan kopi, makannya asal-asalan lagi. Tidak heran kalau tiba-tiba kena serangan jantung tanpa disadari. Kita tentu tidak mau menjadi seperti itu kan?

Mungkin juga ada yang berasumsi bahwa : "Gila, jaman sekarang mah banyak pembantu. Urusan masak-memasak kan bisa diserahkan ke pembantu. Ngapain pusing-pusing ngabisin banyak waktu. Selama kita punya uang buat bayar pembantu, semuanya bakal beres! masalah selesai". Begitulah sebagian orang modern berpikir. Sepertinya pola pikir : SIMPEL dan GAK MAU REPOT sudah mulai menjamur dan bercokol di otak-otak kita.

Kita jangan lupa bahwa, esensi memasak bukan hanya sekadar : membuat makanan. Tapi lebih dari itu. Kalau saya bisa bilang, memasak itu adalah salah satu bukti cinta seorang wanita kepada suaminya, kepada anak-anaknya. Bagaimana tidak, ditengah-tengah kesibukannya yang luar biasa ia masih meluangkan waktu untuk memasak. Meskipun ia tidak pernah memasak, ia tak pantang menyerah membaca buku resep dan berusaha sampai bisa memasak. Apalagi yang bisa membuat seperti itu selain rasa cinta?. 


Memasak itu gak membutuhkan keahlian khusus kok. I swear...asalkan kamu bisa membaca tulisan dan mau mencoba, kamu udah bisa nyicipin masakanmu sendiri. Trust me, it works! :D

Yok yok, habis baca postingan ini segera ke dapur. Sesekali lah tengok dapur kita, insyaAllah naluri untuk memasak akan muncul dengan sendirinya. Coba baca resep-resep di internet, trus dipraktekin deh kayak lagi praktikum gitu.

Selamat mencoba ya :)



Komentar