Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Berbagi cerita : Bagaimana cara saya "bertahan hidup" di Farmasi?

Beberapa hari yang lalu saya diwawancara oleh beberapa adik kelas farmasi angkatan 2013. Mereka banyak menanyakan tentang strategi “Bagaimana cara bertahan hidup” di Fakultas Farmasi yang fenomenal ini. Bagi sebagian besar mahasiswa yang tidak mengetahui dunia farmasi seperti apa mungkin tidak akan pernah bisa membayangkan kehidupan farmasi yang akan saya ceritakan disini. Jadi, saran saya lebih baik anda langsung sit in ikut kuliah di farmasi minimal 1 minggu saja :D Feel the pharmacy’s atmosphere in your life ! haha Baik, jadi saya akan bercerita tentang bagaimana kami menjalani hidup-hidup kami di farmasi. Jika dibandingkan dengan jurusan/fakultas lain, saya pikir Farmasi bisa dimasukkan sebagai fakultas dengan “beban belajar” yang cukup berat. Setiap semester, kami harus menjalani perkuliahan 18-22 sks dengan jumlah matkul rata-rata 10 mata kuliah. Bisa dibayangkan kan, satu matkul dihargai berapa sks?. Yup, jangan heran. Satu mata kuliah teori di farmasi rata2 ber

Memaknai kehilangan....

Hari ini hari Jumat tanggal 25 Oktober 2013 yang insyaAllah akan menjadi hari yang aku ingat seumur hidupku .... Saat ini aku sedang duduk di warnet dengan pikiran kosong, linglung, tidak tahu lagi bagaimana harus menggambarkannya.. Mungkin hanya Allahlah yang tahu tentang sakit yang aku rasakan. Hari ini aku kehilangan semua benda-benda yang sedang aku butuhkan. Laptop, BB, HP yang baru dibeli 1 minggu yang lalu, uang cash, semua ATM, dan semua kartu identitas. Semua ludes hanya dalam hitungan menit.  Ya, aku baru saja mengalami musibah. Subuh tadi ada seseorang yang begitu teganya mengambil semua itu di kamar kosan. Aku tidak memiliki firasat apa-apa jika aku akan menghadapi musibah ini, atau aku memang tidak peka dengan peringatan Allah lewat munculnya keinginanku untuk membeli harddisk selama 2 hari yang lalu. Tepat pukul 2 malam aku tertidur setelah membaca slide kuliah Sistem Penghantaran Obat yang akan diujikan esok harinya. Pukul 04.30 aku terbangun karena p

HIDUP ITU......Mungkin seperti saat berjualan ketupat hari ini.

Idul Adha tahun ini sedikit berbeda. Saya merasakan bahwa berkah dan hikmahnya begitu luar biasa menyapa kehidupan saya. Hari itu, hari Minggu, saya memutuskan untuk berkunjung ke tempat Mama saya, di Cengkareng. Mama saya adalah penjual sayuran segar, bumbu dapur, dan buah-buahan di salah satu pasar besar di wilayah Cengkareng. Saya mengunjungi beliau dengan pertimbangan sederhana “Ini adalah hari besar, pasti banyak orang yang berbelanja ke pasar. Mama pasti kecapekan karena tidak seorang pun membantunya”. Saya harap kedatangan saya disana akan sedikit meringankan bebannya. Setelah meminta ijin untuk tidak liqo kepada murabbi dan teman-teman seliqoan, saya mengemasi barang-barang saya dan memutuskan untuk pergi menjenguk mama hari itu juga setelah mengajar anak-anak yayasan di Cijantung. Sesampainya di tujuan, saya disambut hangat oleh Mama. Beliau selalu menyunggingkan senyum saat bertemu dengan anak-anaknya. Seperti dugaan saya sebelumnya, beliau ternyata suda