Langsung ke konten utama

Film : "The Countess"



Sebuah film Jerman-Perancis yang mengisahkan perjalanan hidup Countess Bathory Erzebet (1560-1614), dilihat dari sudut pandang kekasih yang amat mencintainya, Istvan Thurzo.

"History is a tale made by victors", begitulah ia membuka ceritanya.

Film yang mengambil setting Hungaria pd abad 15-an ini dibintangi, disutradarai, dan diproduseri oleh orang yang sama : Julie Delpy. Kalau dilihat dr trackrecordnya, mbaknya memang luar biasa sih.

Erzebet lahir dr keluarga bangsawan yg masa itu sangat dimuliakan dan dianggap suci (bahkan ajaran katholik saat itu menganggap setiap bangsawan sudah pasti masuk surga). Sejak kecil ia dididik unt menjadi perempuan yang "tidak berperasaan", tidak punya rasa takut dan belas kasihan, namun selalu ingin tahu. Ia seringkali diajak orang tuanya unt menyaksikan penyiksaan dan pembunuhan para budak yg dinilai bersalah.

Hidupnya sudah diatur sedari kecil. Ia menikah pada usia 15 th dg seorang bangsawan yg kaya raya. Dengan kecerdasannya, ia mampu mengelola kekayaannya sehingga menjadi keluarga yang paling ditakuti dan dihormati.

Kisah hidupnya berubah. Tak lama setelah suaminya meninggal, ia jatuh cinta pada Istvan, pemuda yang lebih muda 18 tahun darinya. Menjalani percintaan dg laki2 yg berbeda jauh usia dan kebangsawanan yg tidak setara membuatnya banyak dirundung masalah. Istvan dipaksa menikah dg perempuan lain, meskipun ia sebenarnya juga mencintai Erzebet. Muncullah pemikiran dlm diri Erzebet bahwa semua ini terjadi karena penuaan yang ia alami. Ia selalu marah ketika melihat kerutan wajahnya, dan karena sebuah kejadian yg tidak sengaja, ia mempercayai bahwa darah perempuan yang masih perawan adl kunci unt menjaganya agar tetap awet muda. Pikiran gila itu membuatnya menjadi perempuan yang "selalu haus darah". Prajurit dikerahkan ke seluruh pelosok unt mencari para gadis yg masih perawan. Korban pun berjatuhan tiap hari hingga jumlahnya sekitar 650 orang. Erzebeth menuliskan riwayat pembunuhan yang ia lakukan dalam jurnal pribadinya yang konon masih tersimpan di gedung arsip Budapest. Karena kejadian inilah, sosoknya selalu ada dlm kisah2 vampire atau drakula yg sering di filmkan.

Kekejian yang ia lakukan ditambah dengan adanya skenario jahat yang mencoba menghancurkan Erzebet merupakan titik klimaks berakhirnya kisah cinta yang tragis ini. Erzebet ditangkap oleh kekasihnya sendiri. Ia dinyatakan bersalah dalam pengadilan yg digelar. Dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, namun hanya beberapa tahun setelah itu ia bunuh diri.

Film ini mengajak saya berpikir tentang psikologi manusia : tentang sifatnya yang tidak pernah puas dan tentang sifat2 buruk yang muncul ketika seseorang memiliki kekuasan.

Beberapa pesan yang saya ingat :

1. Tidak pernah ada kebaikan pada sesuatu yang berlebihan, termasuk rasa cinta. Cinta bisa menjadi sangat destruktif jika tdk dikelola dg baik.
"Perhaps if her heart had not been broken she would not have become who she is.”-István

2. Kita akan selalu diuji dititik lemah kita. Ada pertanyaan yang jleb sekali ketika Istvan diminta unt menangkap org yang dicintainya sementara momen itu hendak dimanfaatkan keluarganya untuk merebut semua kekayaan Erzebet.
"You know, which one is worse? Murder or greed?"

3. Setiap dari kita selalu memiliki ambisi dalam hidup. Dan pada titik tertentu, ketika kita sudah kehilangan kendali atasnya, kita butuh berhenti sejenak. Dan kesabaran mungkin satu-satunya hal yang bisa menyelamatkan.
"There is beauty in letting time do its duty", Druvilla.



Komentar