Langsung ke konten utama

Sukses itu adalah Saat Dimana Aku Merasa Allah Sedang Bersama Tindakanku.




“Sukses itu kondisi yang bagaimana?

Pernah satu kali saya mencoba mencari padanan kata yang bisa menggambarkan istilah ini. Saat sukses digambarkan pada dimensi materi, pada kenyataannya tidak semua orang yang bergelimangan materi merasa bahwa dirinya sudah sukses. Saat sukses digambarkan pada dimensi romantika hidup, toh masih banyak orang yang mempunyai pasangan hidup, anak, dan kehidupan yang layak, tetapi masih mengeluh sepanjang hari. Saat sukses didefinisikan sebagai dimensi kekuasaan, di luar sana ada banyak para pejabat yang hatinya ketar-ketir menjalani proses pemeriksaan KPK. Dan masih banyak lagi definisi sukses lainnya, yang pastinya akan berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain.

Memasuki usia 23 tahun, saya semakin mantap dengan makna sukses yang saya temukan. Sukses bagi saya adalah setiap kondisi saat saya merasa bahwa Allah sedang bersama saya. Keyakinan inilah yang menjadi pijakan saya dalam bertindak dan mengambil keputusan, yang kemudian mengarah pada satu pertanyaan besar : ketika aku melakukan ini, apakah Allah akan ridha?. Konsekuensi dari pertanyaan itu akan menentukan bagaimana saya akan bersikap. Ketika semua orang melakukan kecurangan, apakah saya akan mengikuti arus?, ketika saya gagal, apakah saya akan menyerah?, ketika saya berbuat baik tetapi tidak mendapat pujian, apakah saya akan tetap berbuat baik? Dst.

Cerita sukses 1 : Aku memilih untuk jujur disaat sekelilingku berbuat curang.
Orang tua selalu mengajari saya untuk jujur, pun dalam ujian nasional. Saya sudah 3 kali melalui ujian nasional dan setiap ujian saya selalu menemukan kecurangan sistemik yang sama : kunci jawaban sudah ada sebelum ujian dimulai. Jika saja saya berpikir bahwa Allah sedang tidak bersama saya, mungkin saya akan larut dalam arus kecurangan yang terjadi. Saya pasti akan ikut mencontek teman atau menjawab berdasarkan kunci yang diberikan. Tapi saya bersyukur karena tidak melakukannya. Ujian nasinal bukan hanya menjadi ujian kepintaran akademik, tetapi lebih dari itu : ujian kejujuran dan integritas!. Walaupun pengawas tidak melihat kecurangan, tapi Allah sedang bersama tindakan saya. Saya tidak mencontek dan saya bisa menjadi lulusan terbaik saat SD, SMP, dan di SMA saya bisa masuk Top Ten di sekolah..

Cerita sukses 2 : Aku berani bermimpi dan berani memperjuangkan mimpiku
Sejak berusia 9 tahun, saya telah menjadi anak yang menggantikan peran ibu saya yang merantau di Kalimantan. Hidup dalam kondisi kekurangan sudah menjadi hal yang biasa kami lalui, tapi itu semua tidak membuat saya berhenti bermimpi. Di keluarga kami, saat ini saya satu-satunya yang berhasil menyandang gelar sarjana. Saya berhasil diterima di UI melalui jalur prestasi (PPKB). Selama 4 tahun belajar, saya banyak mengalami jatuh bangun, terutama dalam hal finansial. Saya memutuskan untuk mencari pekerjaan part time dengan menjadi guru les privat setiap hari. Kesibukan itu tidak mengganggu capaian saya. Dalam hal akademik, saya berhasil menjadi Mahasiswa Berprestasi di Fakultas Farmasi UI. Di bidang non akademik, saya berhasil dipercaya untuk menjadi project leader dibeberapa organisasi dan event besar UI.

Cerita sukses 3 : Aku tidak menyerah ketika gagal dan aku membuat lompatan yang lebih tinggi setelahnya.
Ketika memasuki tingkat akhir studi di Farmasi, saya diuji dengan banyak musibah : laptop hilang, data skripsi hilang, membuat skripsi dari awal dll. Saya mengganti judul skripsi saya di H-25. Alhamdulillah, saya bisa menyelesaikan tersebut tepat waktu. Saya termasuk dalam mahasiswa yang maju sidang paling awal dengan maksimal dan bisa menyelesaikan 3 riset sekaligus dalam satu semester. Satu diantaranya sedang dalam proses publikasi di jurnal internasional terakreditasi.

Cerita sukses 4 : Merintis program Duta Cilik Anti Rokok Indonesia.
Jatuh bangun dalam pengerjaan, namun pelan-pelan program ini mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Saya sering diundang menjadi narasumber yang membahas rokok dan anak-anak di beberapa media seperti Metro TV, majalah Republika dan beberapa radio swasta lain.


Demikianlah beberapa kisah sukses yang pernah saya alami. Terlepas dari segala macam pencapaian yang saya dapatkan selama ini, saya tidak akan lengah dengan kesuksesan masa lalu. Masih ada jalan panjang yang saya hadapi didepan, entah itu mulus ataupun terjal. Saya akan berusaha untuk mensyukuri semua pemberian dari Allah, baik kesenangan-kesenangan maupun kesulitan-kesulitan hidup. Satu hal yang saya yakini, ketika saya merasa bahwa Allah sedang bersama tindakan saya, saat itulah saya wajib untuk meninggikan namaNya. Dengan apa? Dengan selalu berbuat baik dan memberi manfaat bagi orang lain.


Karena sebaik-baik manusia adalah ia yang paling bermanfaat bagi banyak orang.



 

Komentar