Sebelum engkau memutuskan membaca
tulisan ini hingga akhir, aku harus mengingatkanmu bahwa aku bukanlah orang
yang pandai bercerita. Tapi malam ini kupaksa diriku menulis untukmu, bukan
demi apa-apa, tapi entahlah aku hanya ingin menuliskannya. Semoga tulisan ini
dapat menjadi sajak cinta dari seorang saudara yang tidak tahu bagaimana cara
mengungkapkan perasaanya.
Malam ini engkau mungkin sedang
tertidur lelap untuk melepas penatmu seharian. Ya, aku tahu benar tentang aktivitasmu
yang melelahkan. Pagi kamu harus kerja, dan malamnya kamu harus sekolah lagi. Sepertinya
berpindah dari satu spot
ke spot lain adalah hal yang biasa kamu lakukan setiap hari. Aku kadang iri
kepadamu karena Allah sangat menyayangimu. Ia memberimu kaki yang kuat untuk
melangkah dan pundak yang kokoh untuk memikul beban. Di tengah aktivitasmu yang padat,
kamu bisa membuktikan padaku bahwa kamu bisa membagi waktumu dengan adil.
Semoga esok hari saat kamu bangun
pagi, kamu selalu tersenyum sepanjang hari, hingga hari-hari berikutnya. Bukan
karena kamu bahagia atas banyaknya ucapan selamat ulang tahun yang kau terima.
Tapi kamu menjadi orang paling bersyukur atas apa yang telah Allah percayakan padamu
sampai detik ini, saat kamu mulai menginjak usia 21 tahun. Ingat-ingatlah saat
pertama kali kamu memulai. Kamu tidak yakin pada kemampuanmu bukan?, tapi Allah
membawamu sampai di titik ini. Kamu takut untuk melangkah
bukan?, tapi Allah berikan seribu keberanian dalam benakmu untuk tetap berjalan. Kamu berpikir rasanya mustahil semua hal ini terjadi
bukan?, tapi Allah ingin memperlihatkan kuasanya bahwa ketika ia mengatakan
“Jadilah, maka jadilah ia”. Adalah mudah bagiNya dalam berkehendak.Tidakkah kamu
merasakan bahwa Allah sangat menyayangimu?
Kamu tahu, hanya orang-orang spesial
yang akan masuk ke blog ini hehe… Dan kamu tahu kenapa kamu bisa masuk ke blog
ini?. Mungkin
bukan hanya karena kamu spesial, tapi pemilik blog ini
berharap agar kamu masuk menjadi bagian sejarah kecil dalam hidupnya, yang akan
selalu ia kenang kebaikannya, yang mungkin akan masuk daftar
orang yang didoakannya, dan bukan tidak mungkin yang menjadi contoh teladan
bagi anak-anaknya kelak.
Dear Lita, tiga tahun sudah kita
mencoba untuk mengenal satu sama lain. Terimakasih telah membersamai langkahku
hingga sekarang. Di hari spesialmu ini ijinkan aku untuk menulis apa yang aku
tahu tentangmu ya. Semoga kelak tulisan ini bisa membuatmu menjadi seseorang yang
jauh lebih baik lagi...hihihi
Lita di mata Rosi
Si diam yang akan menuntaskan apa yang ia mulai.
Ada satu pesan yang paling aku
sukai tatkala aku memulai sesuatu “Just
eat it all”, jangan pernah setengah-setengah, selesaikan apa yang kamu mulai. Aku ingat dulu kamu pernah bercerita bahwa kamu sangat ingin masuk
kedokteran UI, tapi sekarang kamu “menjebakkan diri” di dunia perpajakan. Meski
kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, kamu tetap memberikan potensi
terbaikmu. Kamu tetap membuktikan bahwa kamu bisa maksimal didalamnya dengan
banyaknya achievement yang kamu
dapatkan di kampus.
Tidak hanya di kampus, di luar kampus pun kamu selalu menujukkan kinerja
dan dedikasi terbaikmu. Apa yang kamu mulai, itulah yang akan kamu selesaikan. Dan yang istimewa darimu adalah kamu suka diam dan tidak
mengumbar-umbar prestasi yang kamu punya. Diam-diam menang ini, diam-diam
berhasil mengerjakan ini, diam-diam ketrima disini…
Walaupun mutiara tidak pernah
mengatakan betapa berkilaunya dia, semua orang juga tahu bahwa ia berharga dan
ia berkilau. Bukan begitu?
Yang senantiasa berusaha untuk tidak mengeluh
Kamu tahu kenapa aku sangat
mengidolakan ibuku sebagai wanita kedua yang aku kagumi setelah Khadijah?. Ya,
ibuku tidak pernah mengeluh sekalipun beliau berada dalam kondisi yang amat
susah dan menyakitkan. Mama, demikianlah aku memanggilnya, selalu mengajariku
untuk menjadi wanita yang tidak cengeng dalam menghadapi “ujian” yang diberikan
Allah. “Kalau kita mengeluh, memangnya masalahmu bisa menjadi lebih ringan?”,
demikian pesan beliau yang selalu terngiang-ngiang di kepalaku.
Mama dan Lita punya dua
persamaan, pertama : kalian sama-sama lahir di bulan Februari. Kedua : mama dan
lita adalah wanita yang berusaha untuk tidak mengeluh dalam kondisi apapun, aku
jatuh cinta pada kalian karena hal itu. Kamu cenderung lebih tenang dalam
menghadapi persoalan. Pun kamu merasa lelah, kamu memilih diam. Mungkin kita
sama-sama berkaca pada ucapan Ali Bin Abi Thalib : "Apabila kamu merasa
letih karena berbuat kebaikan, sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan
kebaikan itu yang akan terus kekal. Bila kamu bersenang-senang dengan dosa,
maka sungguh kesenangan itu akan hilang dan dosa itu yang akan terus kekal”.
Tetaplah istiqamah untuk menjaga diri dari “mengeluh” ya Lit. Jika biasanya
kita meminta Allah untuk memudahkan urusan-urusan kita, mulai saat ini
seharusnya kita boleh meminta Allah agar memberikan kita kaki dan pundak yang
lebih kuat sehingga seringan-berat apapun urusan kita, kita akan menjadi orang
kuat yang tidak banyak mengeluh J.
Orang yang selalu ingin tahu dan mau belajar
Kamu tau Lit? Aku sangat surprised saat mulai tahu bagaimana karakter yang kamu miliki. Kita
itu punya banyaaak sekali persamaan. Kadang aku pikir mungkin karena kita
sama-sama bergolongan darah B kali ya...hehe...Dari cara berpikir, cara
mengatasi masalah, cara belajar, gaya hidup dan lain-lainnya. Mungkin yang
membedakan kita hanya satu : kriteria partner hidup wkwkwk.
Aku melihat kamu adalah orang yang *sebenarnya* selalu ingin tahu, tentang
apapun itu. Kamu akan mencari tahu secara detail informasi yang akan berkaitan
denganmu. Apakah itu tentang organisasi, tentang pekerjaan, tentang agama,
tentang pendidikan, bahkan hingga sampai hal-hal detail dari orang yang kamu
suka *eh. Itulah hal yang membuat wawasan kamu menjadi luas dan kamu selalu
update. Aku heran Lit kenapa
dimana-mana aku selalu ketemu kamu. Kamu ngitung grup whatsapp kita gak? Kita
sampai punya 16 grup bersama lho (-_-). Kenapa kamu ada dimana-mana Lit? Tolong
jelaskan! Haha.
Menghindari perdebatan
Aku suka mengamati cara orang
berkomunikasi. Ipang dengan “dominasinya”, fikri dengan “filosofinya”, bang
Arief dengan “logika-logikanya”, mbak Ika dengan “analoginya”, dimon dengan “kengeyelannya”,
amel dengan “terserahnya”, alief dengan “panjang lebar yang intinya : lu nurut
sama guenya”, katon dengan “pendengar yang baiknya”, sari dengan “nego-nawarnya”,
mas akbar dengan “kekritisannya”, dll. Padamu jua, aku sering memperhatikan. Meski
kamu punya banyak alasan untuk menyanggah atau mematahkan pendapat lawanmu,
tapi aku selalu kagum pada caramu mengapresiasi gagasan orang lain. Saat ada
hal-hal yang diutarakan orang lain, tetapi kamu tidak sependapat dengannya,
kamu hanya mendengarkan, kecuali jika kamu memang menemukan jalan tengah yang
akan menjadi titik terang terhadap konflik yang terjadi. Kamu lebih sering
menghindari perdebatan, apalagi jika perdebatan itu tidak penting dan hanya
akan menyulut permusuhan. Aku menjadi belajar bahwa kita butuh berbicara dengan
tangan, jika toh akhirnya perdebatan panjang tidak membuahkan apa-apa, maka itu
adalah pertanda bahwa kita butuh berbicara lewat teladan.
Kadang orang lain tidak peduli
seberapa pandai kita berbicara sebelum mereka merasakan hadirnya keteladanan
dalam tingkah laku kita. Aku setuju dengan caramu J
Well organized
Ada tiga orang dalam hidupku yang
aku harus belajar lagi soal bagaimana mengatur dan mengelola sesuatu dengan
baik. Pertama, Sari. Kedua, kamu. Dan yang ketiga adalah, kak Ninis ILDP. Bukan
hanya dalam organisasi saja aku menemukan skill ini pada kalian. Tapi juga
dalam kehidupan kalian sehari-hari dan rencana jangka panjang yang sedang kalian
susun. Seperti dua sahabatku yang lain, aku melihatmu sebagai seseorang yang
memiliki skill managerial yang baik. Kamu memiliki rencana hidup yang jelas
dengan perhitungan yang matang. Dalam menjalankan sesuatu pun kamu pandai dalam
memposisikan diri kamu. Saat menjadi leader, kamu memberikan kepercayaan pada
orang-orang yang tepat sehingga mereka bisa menjalankan amanahnya. Dan saat
menjadi follower, kamu menjadi orang yang dapat dipercaya untuk menyelesaikan
sebuah amanah yang dipercayakan kepadamu. Ajari aku untuk hal ini ya dek J
Nah, itu sekelumit testimony aku
untuk kamu dek. Sebenarnya masih banyak sekali hal-hal yang ingin aku tuliskan.
Tapi mataku sudah tidak bersahabat lagi.
Barakallah fi umrik Lita..
Selamat mendewasa...
Semoga dengan bertambahnya
umurmu, bertambah pula rasa cintamu pada Allah dan rasa cinta Allah pada
dirimu..
Semoga Allah selalu memberikanmu
hati yang bersyukur dan jiwa yang selalu bahagia..
Tetap semangat dalam belajar....Semoga bisa segera wisuda
Tetap semangat dalam memperbaiki diri...
Tetap semangat untuk liqo setiap minggu..
Ayo sama-sama mengingatkan untuk merutinkan tilawah setiap hari, mulai menghafal lagi...
Ayo sama-sama mengingatkan untuk tidak menggalaukan sesuatu yang tidak perlu kita risaukan...
Ayo mencipta lebih banyak lagi kebaikan...
Selalu menjaga agar bisa shalat tepat waktu, meringankan hati untuk bersedekah, menyempurnakan ibadah wajib dengan ibadah sunnah...
Selalu tebar senyum dan berbagi kebahagiaan dengan mereka yang lebih membutuhkan.. :)
Tetap semangat dalam belajar....Semoga bisa segera wisuda
Tetap semangat dalam memperbaiki diri...
Tetap semangat untuk liqo setiap minggu..
Ayo sama-sama mengingatkan untuk merutinkan tilawah setiap hari, mulai menghafal lagi...
Ayo sama-sama mengingatkan untuk tidak menggalaukan sesuatu yang tidak perlu kita risaukan...
Ayo mencipta lebih banyak lagi kebaikan...
Selalu menjaga agar bisa shalat tepat waktu, meringankan hati untuk bersedekah, menyempurnakan ibadah wajib dengan ibadah sunnah...
Selalu tebar senyum dan berbagi kebahagiaan dengan mereka yang lebih membutuhkan.. :)
Semoga dengan itu semua Allah memberikan
kita kesempatan untuk bertetangga di surgaNya nanti.
Semoga..
"Ketika orang menanyakan umurmu,
apa jawabanmu? Umurmu yang sebenarnya bukanlah jumlah tahun semenjak
kelahiranmu, melainkan adalah apa yang kamu inginkan : Menjadi bijaksana
seperti orang berumur 70, energik seperti orang berumur 20, atau polos seperti
anak berumur 7 tahun? tapi yang paling penting dari itu semua adalah hitunglah
tahun-tahun dimana kamu bersama Allah, mulai menjadi Muslim sejati, karena pada
akhirnya, hanya itulah umurmu yang berarti nanti"
Komentar
Posting Komentar